√ Mengapa Minyak Goreng Mahal Dan Langka - Arka Ozi official Tutorial Vloger Youtuber Pemula

Mengapa Minyak Goreng Mahal Dan Langka

mengapa minyak goreng mahal dan langka


 TIGA SISI MIGOR mengapa minyak goreng mahal dan langka Banyak pendapat tentang langka atau mahalnya minyak goreng (migor) di mata saya sebagai praktisi itu hal biasa saja. Mungkin yang berpendapat punya latar belakang berbeda misal sebatas pengamat atau praktisi. Atau bisa jadi karena punya data beda. Sehingga analisa dan kesimpulanya beda. Misal ; A. Perusahaan integrasi punya kebun sawit sendiri, pabrik kelapa sawit (PKS) sendiri dan sekaligus punya pabrik minyak goreng (PMG) sendiri. B. Perusahaan tiada punya kebun sawit. Tapi hanya punya PKS dan PMG. C. Perusahaan tiada punya kebun sawit dan juga tidak punya PKS sendiri. Hanya punya PMG saja. Dari ketiga perusahaan di atas A, B dan C pasti harga pokok produksi (HPP) nya sangat beda. HPP adalah total biaya produksi " dibagi " total jumlah produksi. Sehingga ketika bersaing harga di pasar pasti sang juara adalah perusahaan A. Jika harga jual sama maka perusahaan A juga sang juara dapat laba terbesarnya. Dibandingkan B dan C. Jika diurai dari HPP maka sebagai berikut gambarannya kurang lebihnya toleransi margin kesalahan 5 % ; 1. Perusahaan A. Untuk memproduksi tandan buah segar sawit (TBS). sampai PKS lazimnya Rp 25 juta/ha/tahun dengan hasil 25 ton TBS/ha/tahun. Maka HPP nya Rp 25 juta : 25 ton = Rp 1.000/kg TBS. Untuk memproduksi dari TBS ke minyak mentah (CPO / Crude Palm Oil). Lazimnya rendemen 23%. Artinya Rp 2.300 kg/CPO plus 30% proses dan laba. Jadilah Rp 3.000/kg CPO. Untuk memprpduksi dari CPO ke migor modal Rp 3000/kg tambah biata proses dan laba setara 40%. Maka jadi Rp 4.200/kg migor. Inilah HPP jika integrasi punya kebun sawit, PKS dan PMG. 2. Perusahaan B. Untuk memproduksi CPO dari TBS. Maka harus beli TBS Rp 3.5000/kg. Umumnya rendemen TBS dari luar kebun sendiri atau petani hanya dapat 20% saja. Plus biaya proses dan laba setara 30% maka HPP nya Rp 17.000/kg CPO. Untuk memproduksi dari CPO ke migor Rp 17.000 ditambah biaya proses dan laba setara 40% maka HPP nya Rp Rp 23.800/kg migor. 3. Perusahaan C. Beli CPO dengan harga pasar sekitar Rp 17.500 ditambah proses dan laba setara 40%. Maka nilai jual migor Rp 24.500/kg migor. Sehingga sangat wajar jika ada perusahaan pabrik migor (PMG) jika tanpa punya kebun sendiri apalagi tanpa punya PKS sendiri. Maka akan gulung tikar duluan jika harga tidak sesuai mekanisme pasar. Atau tidak sesuai harga CPO internasional sebagai bahan baku migor. Sebaliknya perusahaan besar yang sudah integrasi ada kebun sawit sendiri, PKS sendiri dan PMG sendiri. Humanisnya bisa lebih peduli ke sesama kaum tidak mampu dengan harga khusus laba sewajarnya berangkat dari HPP sebenarnya. Bukan hanya lomba dengan sesama Konglomerat Klas Dunia agar makin membesar usaha saja.

 Salam Pak Tani Wayan Supadno

Get notifications from this blog